Rokok menjadi candu tersendiri untuk masyarakat walaupun masing-masing sudah tahu resiko yang harus ditanggung. Tidak jarang ada yang mengemukakan jika lebih baik uangnya dipergunakan untuk membeli rokok dibandingkan membeli makanan. Tanpa merokok, mulut terasa pahit atau asam. Rokok tidak hanya bisa membahayakan diri sendiri namun juga orang lain lewat asapnya. Paparan asap rokok yang dikepulkan oleh perokok aktif, dapat memicu beberapa penyakit pada anak. Ibu harus paham apa saja bahayanya asap rokok untuk anak, antara lain:
1. Bronkitis atau Pneumonia
Bronkitis merupakan peradangan yang terjadi di bagian saluran utama pada paru-paru. Bronkitis yang tidak ditangani dengan baik bisa menyebabkan pneumonia yang merupakan peradangan paru-paru yang lebih dalam. Kedua penyakit tersebut sering dialami oleh orang yang hidup di lingkungan yang kurang sehat misalnya lingkungan keluarga dimana orang tua atau anggota keluarga lainnya adalah perokok.
2. Menghambat Pertumbuhan Paru-paru
Asap rokok yang dikeluarkan oleh perokok pasif akan masuk ke dalam tubuh anak sehingga menyebabkan zat yang berbahaya pada rokok juga akan ikut masuk ke dalam tubuh terutama pada paru-paru anak lewat saluran pernafasan. Hal tersebut bisa menghambat pertumbuhan paru-paru pada anak apalagi untuk anak yang masih di bawah 1 tahun dan jika tidak ditangani dengan baik bisa menyebabkan masalah yang lebih serius. Karena hal tersebut, maka perokok harus ganti baju sebelum menggendong bayi agar kandungan rokok yang berbahaya tidak masuk ke dalam tubuh anak.
3. Infeksi telinga
Asap yang dikeluarkan oleh para perokok tidak hanya mempengaruhi saluran pernafasan namun juga mempengaruhi telinga. Dengan ruangan atau lingkungan yang dipenuhi dengan asap dari rokok menyebabkan anak lebih beresiko menderita infeksi telinga.
4. Asma
Jika sejak kecil anak sudah sering terpapar asap karena rokok menyebabkan anak lebih sering batuk sehingga resiko asma semakin meningkat dan bisa lebih parah jika sebelumnya anak sudah mengalami asma. Masalah pernafasan tersebut bisa semakin parah jika tidak ditangani dengan baik.
5. SDIS pada bayi
SDIS atau sudden death infant syndrom atau sindrom kematian yang mendadak ini biasanya terjadi pada bayi yang usianya di bawah 1 tahun. Asap dari rokok yang dihembuskan bisa mengganggu jalan nafas anak sehingga anak susah bernafas yang menyebabkan kematian mendadak.
Pingback: Sudden Infant Death Syndrome | Ibu Berbagi